11 Mar 2011

Cebisan Yang Terakhir

0 Comments

Kebersamaan Prinsip Keteguhan,
Meraih Kejayaan Bersama..



Pada akhirnya kenangan dan cerita kita

Akan ditulis pada lembar terakhir
Seperti kabut hitam yang menutupi langit cerah
Bergeser, digantikan dengan sambutan awan putih


Masihkah kau ingat seperti apa kita dulu..

Merintih kesakitan karena di cemoohkan..
Lalu dibiarkan berjalan sendiri ditengah kebodohan..
dan berlaga diatas medan perang yang penuh kekacauan..


Kurindukan saat itu.. Saat kita duduk bersama

dan bercerita di satu barisan bangku panjang
Bercengkrama dan saling memperhatikan..
Sayang.. kisah itu terjadi terlalu cepat..
dan Sayang..cerita itu ditulis terlalu pendek..


Kau bagai petikan tali gitar merdu yang menidurkanku
Kala aku ingin memejamkan mata..
Kau adalah cahaya lilin kecil yang menerangiku
Ditengah kegelapan malam yang mencekam..


Masihkah kau mengingatku??
Kini kita sudah tidak lagi dihujani oleh rintik air dari langit
Sudah tidak lagi saling menghantukkan kepala diatas tanah
dan kehilangan bau wangi dari aroma tubuh saat bangun tidur


Membiarkan dirimu lenyap tanpa menolehkan wajah ke arah ku..
“..Hati ini tertawa dan menangis

Merasa kehilangan setelah terkenang
Kau sahabat yang hanya lewat ucapan bibir saja
Tanpa mengingat kenangan akan kebersamaan..”

0 suara[²]: