- sinar gembira mengerlip di matanya / di mata tuanya
- seriang kicauan burung-burung yang terbang membelah cuaca petang
- dibayangi perasaan gembira
- kuntum kegembiraan mengembang di hatinya sekaligus menghalau debaran
yang memukul dada
- rasa gembira meruap di dadanya
- rasa gembira dan syukur berbunga di lubuk hatinya
- dia terlalu gembira, gembira sakan
- hatinya melonjak gembira
- Kebahagiaannya belum ada perbandingan
- Kelembutan tabir sutera menguliti tubuhku sungguh menyenangkan.
- Haruman kasturi tidak henti-henti menerawang di sini
- curahan kasih sayang
- berharap putik-putik kemesraan akan dapat menebarkan keharuman kasih sayang yang mampu melembut dan mendamaikan hati-hati luka
- silaturahim antara sanak – saudara
- merindui belai kasih daripada seorang ayah / ibu
- jauh di sudut hatinya bercambah kasih yang amat mendalam terhadap ……..
- senyuman mesra terukir di mulutnya
- segaris senyuman terukir di bibir / bibirnya
- mengulum senyuman tipis
- mengetap bibir tersenyum
- tiba-tiba lamunannya terhenti
- lamunannya terputus
- membiarkan sejenak fikirannya menerawang
- lamunannya tenggelam dalam kemuraman suasana
- lamunannya terbang pergi
- ingatannya kembali menjangkau suasana masa lampau
- mengimbau kenangan silam
- ingatannya masih segar
- meninggalkan nostalgia yang hampir tenggelam dibungkus waktu
- ingatannya terloncat daripada satu peristiwa kepada satu peristaiwa yang lain
- kenangan pahit , manis , suka dan duka bermain dalam kotak fikirannya
- dia cuba menepis-nepis ingatannya terhadap ……………..( nama orang) tetapi kotak fikirannya tidak mampu berbuat begitu
- kenangan mengusik jiwa
- fikirannya menderas ( berfikir secara deras /cepat )
- soalan itu ( yang sama )sentiasa memenuhi kotak fikirannya
- arus fikirannya seperti terhenti / berhenti
- terapung dalam arus pengertian yang mencabar fikiran
- fikirannya dirasuk ingatan yang bukan-bukan
- fikirannya melayang jauh
- dia membiarkan sejenak fikirannya menerawang
- Fikiran dan pena yang dipegangnya seperti ingin mengilhamkan sesuatu
- berlegar-legar soalan itu meroboh alam fikirannya ( bermaksud menjadi buntu )
- dalam laut fikirannya
- memeras otak ( berfikir secara keras )
- rasa bersalah menerpa fikirannya ( guilty)
- berlegar-legar dalam pusat ingatannya
- ingatannya terhadap …………….( nama orang) susut tanpa sisa
- fikiranya tiba-tiba dikejutkan oleh ketukan perlahan pintu bilik/ kamarnya
- soalan itu bertalu-talu datang dan pergi dalam fikirannya
- cadar dan selimut yang renyuk-renyuk di katil itu seperti fikirannya juga,
renyuk-renyuk
- keadaan di luar itu seperti fikirannya, sesak dan berjerebu
- seperti sehelai sutera putih yang bersih dan suci
- kulihat air jernih mengalir di pipinya
- bendungan air matanya pecah
- beberapa titik air jernih membasahi pipi mudanya
- air matanya jatuh membasahi pipinya yang gebu
- awan mendung bergayutan di pelipis matanya
- kolam matanya sudah berkaca
- kegembiraan hatinya menujahkan keluar manik-manik jernih dari birai kolam matanya
- matanya berkaca dan kemudian berair
- Berkaca-kaca linangan air jernih gugur dari sudut kelopak mata
- juraian air mata mengalir lalu meleleh di lurah pipinya (*)
- air mata mula tumpah dari tasik bundar
- matanya mula terasa basah
- air mata berlinangan
- Matanya yang bulat kini berair. Mukanya bertikar menjadi merah-padam mengenang nasibnya itu
- Bersimpuh sambil menundukkan kepalanya ke tanah gersang
- Sayup dan pilu menghambat perasaannya
- cuba menahan air matanya tetapi matanya tetap bertambah kelam
- tangisan memberi nikmat kepuasan batin
- titisan air jernih jatuh bergugurandari sudut matanya
- hatinya pecah seribu
- menyayat hati
- meratap kesedihan
- Kata-kata itu menikam terus ke jantung
- perkhabaran yang disampaikan itu benar-benar mengguris luka di hatinya
- bayang-bayang kesedihan dan kepiluan masih tercalit di wajahnya
- pedih sungguh hatinya
- menjunam ke paras yang terlalu parah
- Hatinya terlalu dukacita
- Sudah lama kutangisi kepiluan diri walaupun tiada air mata yang mengiringi
- Mulut terkunci, hati terkatup dan tenggelam dalam kepiluan
- harapannya jatuh berderai umpama jutaan debu yang berkeliaran
- Tersentuh juga di pedalaman hatinya
- duduk sugul di kepala katil
- nadanya menikam jantung
- namun senyumannya tidak dapat menutup mendung yang menyeliputi wajahnya
- nada suaranya bagaikan sembilu menghiris tangkai hatinya
- keluarkanlah jasadku daripada kesengsaraan
- suara batinnya menggelepar
- harapan itulah yang menyinari makam derita ini
- bencana menimpa kerianganku
- sedih berbaur kekecewaan
- begitu meruntun( menarik / menyentak ) jiwa dan perasaan
- kini dia berasa kosong dan hampa
- sehingga kini, rasanya masih mengalir darah-darah kepedihan di parut luka hatinya
- rasa pilu mencucuk-cucuk tangkai hatinya
- hidup tanpa meneguk sepuasnya kasih sayang
- langit yang muram dan ombak yang resah
- menemaninya dalam seribu kegelapan dan kesenyapan
- saat demi saat menerbitkan detik-detik yang menusuk tajam ke lubuk sukmanya
- bagai mencurahkan cuka di kelukaan hatinya
- dirinya bagai ditimpa gunung-gunung batu pejal yang pecah berserakan
- memandang dengan sejemput kehampaan yang ternyata di air wajahnya
- bunga-bunga kemesraan tidak langsung bercambah di wajahnya
- segala macam deraan mendesak di segenap cepu kepalanya
- dia meneguk air liurnya sendiri dengan hati terkilan
- malam yang penuh dengan kekusutan dan kekalutan itu kian panjang
- dadanya sebak bagaikan terisi air sampai ke tenggorok
- sungguh menyusuk dan menyayat hati
- sukar untukku memaparkan lukisan kekesalan yang sebenarnya tidak tercerna lagi
- kian sayu dan redup, seredup petang ini
- hatinya luluh
- diselaputi perasaan pilu
- mengubat luka yang parah dalam jiwanya
- mengembalikan luka-luka yang lama berdarah
- dunia ini seolah-olah diserang gempa raya yang maha dahsyat menggongcangkan perasaan dua sahabat itu
- berkecamuk dengan perasaan kehibaan
- dunia kecerahan kin telah diliputi awan gelap
- kekesalan hatinya terhadap ayahnya begitu bertubi-tubi datangnya
- hatiku rintih
- hatiya hancur bagaikan kaca yang dihempas kuat ke batu
- hatiku menagis pilu
- hatiku ditimbuni kesedihan
- sedih yang terlalu sukar nak dihapuskan dari perasaanku
- hanya yang mengerti sahajalah yang dapat meneroka betapa hancurnya hati ini
- jiwa ini terhiris
- bagai dihiris-hiris hati ini, menahan kesakitannya
- suara ibu mengandungi seribu derita yang tidak kesudahan
- keharuan kembali mengisi dada
- aku terpaksa menjerit dalam kekosongan
- memukul tangkai hatinya
- mencoretkan bisikan hati yang menangis
- matanya murung, menghilangkan seri senyumnya
- sinar matanya dilindungi mendung
- ada cerita sedih yang berlabuh di matanya
- matanya murung, menghilangkan seri senyumnya
- matanya merenung sayu
- ketenangan yang diidaminya tak kunjung tiba
- perasaan berkecamuk melanda hatinya
- rasa gelisah menjamah hati
- Ranjau duri hidup ini semakin menikam-nikam sanubari
- resah dan gusar silih berganti
- tidurku diganggu gelisah dan gelabah
- Setiap yang beridiri disitu dihantui keresahan yang tidak terduga (*)
- Kerisauan diri semakin memuncak, akar persoalanku belum terlerai
- Perasaan yang dirasuk kebimbangan cuba dikikisnya sedikit demi sedikit
- Kerisauannya bertalu-talu melekat di pangkal fikirannya
- masalahku bertali-tali
- bibit-bibit lampau tidak henti-henti menghantui otakku
- persoalan demi persoalan bersilih-ganti dan berlegar-legar di ruang benakku
- di sudut otak ini dikerumuni oleh andaian-andaian yang merumitkan
- bunga-bunga kebimbangan menguntum di kelopak hatinya
- Kebimbangannya semakin membakar
- di wajahnya bergayut setompok kebimbangan
- persaannya didera kebimbangan
- kepalanya sakit digayuti keserabutan
- badai kebimbangan merempuh-rempuh hatinya
- terbang keluar segala keyakinan
- muncullah keresahan yang menyeksakan
- hati kecilnya berbisik
- Fikiranku terhenti seketika, berpintal-pintal, lalu kusut
- dadanya berombak-ombak
- antara dia dan abangnya masih membara api-api pertentangan
- perdebatan yang mulai panas
- meledak marah
- begitu dia memantulkan soalankanku, selamba, sinis, terasa
- menjadi merah padam
- panas relung dadakuku bagaikan terbakar
- kebencian hatinya memuncak sekali
- meludah ke tanah
- Segala bahasa kesat di luahkannya
- Carut-mencarut terlalu indah baginya
- Nada syaitannya bersuara lagi
- Dimaki hamun sehendaknya
- ditahannya gelora hati agar tidak sampai melontarkan jawapan balas yang boleh menggegarkan suasana
- bunga-bunga kemarahan yang mulai membenih di wajahnya jelas kelihatan
- panas hatinya menggongcang sekelumit keimanan yang bertapak di pintu kalbunya
- kebenciannya terpeteri jelas dalam ingatannya
- semua itu seperti buah pahit
- pergesaran yang boleh menggugat keharmonian
- mencetus pergaduhan
- melontar kata-kata kaca ke kalbu
- menyebarkan peperangan
- panahan busur-busur mata dan tikaman lidah keris menderanya
- tangan keras kematu terangkat tinggi, melayang menampar pipi gebunya
- bekas tapak tangan masih terlukis di pipi
- bahang nyalaan tidak berkilau semakin terasa
- ayah bagai gunung berapi pendam, akan meletus, mengalirkan larva bila-bila masa sahaja
- merah telinganya, mendengar cercaan
- perasaan marahku semakin meluap-luap
- mendengar namanya cukup membangkitkan sejuta rasa benci dan geram
- satu tamparan yang kuat hinggap di pipinya
- keangkuhan ibu membuatkan kebencian semakin menebal di hatiku
- cuba memadami api kemarahan yang seterusnya melenyapkan bibir kemesraan yang telah dibina bersama sahabatnya
- matanya memancar api terbakar
- sepasang mata sinis dan dingin ditujukan ke arahnya
- hasad dengan dengki
- cemarkan budaya leluhur
- hanyut di lembah hina
LANGKAH KAKI
- terus menghayunkan kakinya berjalan pulang
- berat kakinya melangkah masuk ke….
- berjalan gontai ( perlahan –lahan ,lemah ,tidak berdaya )
- dia kematian langkah
- langkahnya mantap dan penuh keyakinan
1. hinggutan bas dan sesekali lonjakkannya apabila terlanggar di dada jalan amat menyakitkan hati penumpang
- dibuai dalam perut bas
- tenggelam dalam perut kereta
- lenyap ditelan perut kereta
- Kendaraan putih yang entah apa tulisan di dadanya masih bermundar-mandir
- lenyap ditelan dentuman pintu yang menghentak ketenangan pagi
- deruman enjin melanggar gegendang telinganya
- pergaulan yang akrab
- menjalin hubungan yang mesra
- persahabatan yang tahan diuji
- seorang sahabat yang sejati
- hubungan yang peribadi lagi intim
- di mata masing-masing terpancar satu kemesraan yang erat berjalan seiring
- mukanya pucat lesi bagaikan ditoreh tiada berdarah
- debar jantungnya memukul dada
- ketakutan mula bergayut di sudut hatinya
- segugus debaran menggoncang dadanya
- perdu hatinya bagaikan bergayut dengan sebeban debaran
- jantungku berdegup-degup kencang
- jantungku bergoncang bagaikan mahu memecahkan rangka dadanya
- seperti dihantui kegamangan
- genting dan mengerikan
- diserang ketakutan sehingga lututnya lemah dan tangannya terkulai
- aku menggigil ketakutan
- cetusan kata-kata yang menusuk jauh ke sanubari
- tidak tergagah lidahku untuk menyempurnakan ayat itu
- menyusun frasa yang terbaik sebagai keengganan yang paling manis
- kata-katanya tergiang-giang di telingaku
- lidahnya seperti dikelukan oleh sesuatu kuasa
- sering bermain di bibir masing-masing
- suara lunak memukul gendang telinganya
- kata-katanya meluncur bersama pandangannya yang tajam
- kata-kata itu benar-benar racun berbisa yang mematikan semangat hidupnya
yang selama ini segar-bugar
- kata-katanya bagai merobek ranting-ranting semangatnya
- kata-katanya itu bagaikan ledakan bom yang memecahkan angkasa
- membisu dalam seribu bahasa
- dia terpukul oleh lontaran kata-kata
- bagai disirami dengan kata-kata penawar
- perbualan mereka mati di situ
- mulutnya terkunci
- suaranya ditinggikan untuk melawan arus kelas yang seperti bertih goring
- membuka bicara yang terkunci sejak tadi
- bunyi bergelugut gong
- perkataan-perkataan kasar yang menghiris jantungmu dulu terhambur dari mulutku
- suaranya menikam gegendang telinga
- memekakkan telinga mendengar leteran seseorang
- warna senja mulai memamah suasana
- sinar mentari sore menyelinap masuk menerusi kaca
- tujahan cahaya matahari pagi menampar dada bilik
- suria muda memancarkan sinarnya
- ketika kokok ayam mula kedengaran, ketika lena tidur penduduk …….
masih panjang
- dalam kesamaran cahaya lampu
- kepekatan malam mewarnagelapkan semua (*)
- malam pasti akan membungkus panorama alam
- butir-butir bintang yang menghias dada malam mengerdip cantik
- malam telah menyerkup selimut hitamnya ke seluruh kampung.
- malam kian mengengsot dewasa
- malam telah melampaui garisnya. Dinihari mula menjelma.
- Matahari semakin menghilang di ufuk barat. Warnanya kemerah – merahan.
- Sebentar lagi malam akan bertahta.
- dia dibungkus sepi seperti seorang pengembara di padang pasir
- kesepian yang mencengkam perasaan
- keheningan malam yang menenangkan fikiran, mendamaikan perasaan
- hari demi hari digigit kesepian yang amat menyeksa
- jiwa ini terhimpit kesunyian
- angin malam bertiup berkali-kali menempiaskan kedinginan
- sebahagian rambutnya tergigil-gigil disergah angin
- kesejukan menerpa ke tulang hitam
- Kelembaban embun dingin memang tiada tandingan
- Sejuknya meresap ke tulangku yang semakin rapuh
- Kedinginan itu menggoyahkan jiwaku yang semakin pudar
- kesejukan angin bagaikan salji
- manik-manik peluh di dahinya
- wajahnya sudah diminyaki peluh
- panas yang membakar
- terasa berbahang
- Peluh yang membasahi seluruh kulit tibuh mereka tidak henti-henti mengalir
- Tubuhku tak ubah seperti ranting pokok yang hangus terbakar
- mentari tinggi di kepala
- Kulitku yang rapuh pula dicakar-cakay oleh panahan teriknya
- kegarangan matahari amat memeritkan kulitnya (*)
- sang matahari menyimbahkan panasnya
- Keringatnya semakin mengalir membasahi muka
- panas menembusi celah-celah daun
- keringatku berlumba-lumba keluar dari permukaan dahi lalu membasahi seluruh tubuh
- Cuaca yang bertambah ganas dengan tiada awan-gemawan dirasakan menggigit-gigit kulit
- terus menekuni kerja masing-masing
- mengorak langkah ke mercu kejayaan
- kagum melihat kesungguhannya
- berusaha mengubah takdir yang sudah terpateri
- berjaya menghambat cita-cita
- menrealisasikan cita-cita dengan keringat dan air mata (*)
- cita-citanya setinggi gunung, harapan setinggi langit, kenyakinannya sedalam
laut (*)
- dia mengisi masa dengan mengejar cita-cita (*)
- dia mengorbankan cintanya demi cita-cita(*)
- sekali-sekali kelihatan cahaya kilat memanah langit
- awan hitam kelihatan berarak ditiup angin
- kilat sambar-menyambar disusuli bunyi guruh berdentum –dentam
- diterangi sesekali hanya oleh kilat yang disusuli guruh
- kilat mengenyit dua tiga kali
- petir memancar disusuli bunyi guruh yang menakutkan
- Bunyi guruh di langit sahut menyahut seolah-olah menggegarkan kamarku
- langit yang menumpahkan air matanya bertali temali
- titik-titik hujan bertali temali dari langit
- air hujan meleleh-leleh jenuh
- petir dan kilat sabung-menyabung
- hujan hari itu akan tetap kencang berguguran melunaskan tugasnya
- di tengah ranjau ketidakmampuan
- bertarung dengan dugaan demi dugaan
- tak sanggup lagi menadah tangan menanti ikhsan oran lain
- menangisi nasib
- terhumban ke dalam lembah hidup yang penuh dengan onak dan duri
- hidupku bagaikan perahu yang sedang hanyut dibawa arus yang sedang bergelora
- keputusan itu bukan seperti aur yang mudah dilentur
- Namun dalam rempuhan yang dahsyat itu, mereka tidak sekalipun berhenti dan berpatah hati
- pendiriannya tembok yang tiada retak digongcang gempa gertakan
- tekadnya sekukuh besi khursyani yang tidak cair oleh kata bujukan
- Jerit pekik tangisan kaumku tidak pernah mematahkan semangat wajaku untuk terus berjuang demi kehidupan
- pulangnya petang itu bersama-sama segumpal azam, kental dan teguh, sekukuh kaabah waktu diserang Abrahah
- tidak mahu menitiskan air mata kerana baginya, ia berharga untuk menangisi nasib dunia yang menurutnya lebih malang
- masih tidak mahu berganjak dari kemahuannya
- Walaupun mulutnya tidak mahu menjawab soalan itu, tetapi hatinya meronta-ronta ingin membebaskan kata-kata
- tanpa menyimpan kata-kata yang berbalut kecewa dan kegagalan
- akan mengatasi apa jua rintangan yang menghalangi kemaraanya
- kuatkanlah azammu menghadapi dunia yang akan memerah darah dan keringat sebelum ia merelakan kejayaanmu
- tidak jemu meniupkan aku semangat
- liku-liku hidup yang penuh ranjau dan duri itu terpaksa dilalui dengan penuh ketabahan
- seribu rintangan bukan tiket untuk menempah kegagalan
- tetapi aku akur bahawa itu adalah anugerah Tuhan untuk mahluknya, tersembunyi sejuta hikmat dan rahmat
- dalam hatinya terbetik sesuatu pengertian bahawa kehidupan ini adalah satu medan perjuangan
- kebosanan jelas terpancar di wajah mereka
- terkikis kebosanan
- menghela nafas panjang
- telah berulang-ulang kali kata-katanya menerjah cuping telinga yang sendat dihambur leteran yang serupa
- duduk tercantuk sambil menunggu masa berlalu
- masih lemah oleh beban nyedar dan ngantuk semalam
- sekujur badannya tersandar lesu tanpa gerak
- Aku biarkan saja punggungku berehat di lantai perpasir ini
- Keletihan enggan berganjak dariku
- bibirnya kering mengelupas
- Mataku yang cekung dan perutku yang buncit menjelaskan kesengsaraan kami
- matanya layu dan merana
- tulang pipinya tersembul keluar
- batuk meledak, membuat nafasku rasa tersendat-sendat
- dadaku yang rapuh, kutekan dengan telapak tangan, meskipun tanpa daya
- batukku tidak terjumlah peritnya, menghambat sekian banyak kekuatan diri tua ini
- serpihan batuk bertaburan di aspal sepi
- tercungap-cungap keletihan
- kepalanya berdenyut-denyut, anak matanya berpinar-pinar
- penuturan putus-putus
- suara erangnya kesekian kalinya menyambar perhatian hadirin
- perutnya berombak-ombak kecil
- nafasku dirudung kesesakkan
- behempas pulas dengan tenaga
- nafasku tercungap-cungap keletihan
- angin bertiup sepoi-sepoi bahasa
- angin menjatuhkan daun-daun kering dari pohon-pohon yang berjejer di sepanjang jalan
- pohon-pohon yang menari-nari ditiup angin bagaikan berbisik
- angin yang menderu sesekali menampar dinding rumahku
- angin semilir menyapa lembut pipiku
- angin malam bertiup sayu melewati jendela, meyapa sepi wajahku
- daun berombak-ombak ditiup angin
- Derus sang angin terus meniup debu-debu gersang
- angin kencang membedal
- Gelenggong ketimuran yang menghembus dingin
- Sang bayu pula masih asyik menghelakan nafasnya yang panjang
- pahit-maung kehidupannya
- meneruskan sisa-sisa hidupnya
- selagi hayat dikandung badan
- pengalaman yang lalu begitu sahaja dengan tidak dimasukkan ke dalam buku perhitungan
- di penjuru usia yang tinggal sisa
- mata redupnya menjamah mesra wajahku
- mengamati wajah bening ibu
- kerdipan matanya bagaikan pisau yang melapah perasaannya
- sinaran matanya yang demikian dingin
- Mata kananku dilindungi dengan keganasan
- Mata kiriku pula menyiarkan suara-suara penderitaan
- membelingaskan matanya
- terkelip-kelip matanya menatap renungan sahabatnya yang tidak terdaya ditafsirkan itu
- bertukar renung
- gerak mata jatuh ke katil
- matanya yang ralip
- matanya yang beralis pendek itu mengecil
- panahan matanya terasa amat tajam menggetarkan kalbu
- matanya mengjangkau jauh ke sekitar
- matanya liar menangkap isi surat itu
- bola matanya mencari-cari
- sinaran matanya terasa lembut dan mendamaikan
- mataku terus menjilat tubuhnya
- daripada riak matanya terbayang kejujuran dan ketulusan
- sinaran matanya berjaya memujuknya
- alis berkerut
- tak sanggup dia melawan sinaran kasih yang memancar daripada mata kakaknya
- kerdipan mata ibunya bagaikan membayangkan suatu ketidaksenangan bergelodak dalam kolam perasaannya
- terkebil-kebil macam katak disimbah air
- mataku terpaksa dipejam-celikkan
- mataku yang semakin sepet
- dari tingkap itu pandangannya ditebarkan keluar, jauh ke arah jalan raya yang sibuk
- merenung tingkap yang terdedah, memerhatikan persekitaran yang sibuk
- mencuri pandang
- melarikan pandangannya
- melemparkan pandangannya
- sekilas memandang
- dihambau pandangannya jauh
- pandangannya kini berpusat pada pohon-pohon di kejauhan dan bot-bot bersilih ganti
- disilaukan oleh percikan cahaya yang datang dari penghujung corong jambatan
- mataku terpaksa dipejam-celikkan.
- sawahnya lebar saujana mata memandang berlapis-lapis tak nampak tepinya.
- disilaukan oleh percikan sinaran cahaya yang datang dari penghujung corong jambatan
- hatiku berkocak
- di tengah-tengah kekalutan ini, hatinya bagaikan menjerit, seolah-olah jeritan itu bergema dan sahut-sahutan lantas melayang, meneroka jauh ke detik-detik di suatu silam itu
- hatiku yang pejal menjadi cair umpama ais yang diletakkan di bawah terik mentari
- ada yang bergolak di hatiku
- kau seperti sampan dan bot yang teroleng-olrng di atas dada laut
- angin mendesir agak keras, lantas memberkas hatinya lagi
- aku merenunganya dengan seribu perasaan yang aku sendiri tidak mengerti
- dia termangu-mangu idak mengerti
- masalah memang sering memburu kita
- mencurahkan apa yang terbuku dalam hatinya
- masalah yang berbangkit sekarang
- aku hanyut dibawa arus resah
- bak pengembara hilang peta
- Tidak ada kata kata indah yang dapat ku ukirkan
- makan hati berulam jantung
- pertanyaan demi pertanyaan sering menjentik hati dan perasaannya
- berulang-ulang kali pertanyaan ini timbil dalam otaknya
- merenung matanya dengan seliratan tanda tanya
- wajahnya tenang, setenang air di kali
- ingin mencari ketenangan yang hakiki
- Nur yang bersinar dari arah mahligai itu sudah mula menerangi jiwa yang kosong ini
- melenyapkan segala bicara khatir-khatirnya
- rambut panjangnya berjuntai berserabut menutup mukanya
- menyisir rambutnya lagi ke belakang
- rambutnya ikal mayang
- rambut panjang paras bahu yang berombak-ombak cantik
- raut muka yang cantik
- secantik bintang filem di layar perak
- alisnya selentik taji dibentuk
- pipinya selicin pauh dilayang
- bibirnya semerah delima merekah
- wajahnya tersinar cerah dengan pancaran mentari kehidupan dari bebola mata yang coklat ceria
- tidak dipedulikan air ombak yang berdebur menghempas di tepian batu besar
- air laut yang bergelora bagaikan menukas
- pantai permai putih melandai terhampar berliku-liku
- Sungai yang lazimnya berjujuhan dan lautan luas yang mendalam dan membiru tidak berfungsi di kala itu
- surat yang terkejap di tangannya ditenung lama
- dalam genggamannya, dua helai kertas surat sudah renyuk, serenyuk hatinya
- matanya terpaku kepada ayat yang berbunyi
- dalam surat yang dilampirkan
1. air sungai mengalir tak kering- kering.
2. air mengalir mencari tanah yang lebih rendah.
3. air yang jernih seperti air mata.
1. bilah-bilah hari tetap juga datang
2. siang terus bangun
1. kawasan gigi rimba
2. kayu-kayu yang berceracak menghutan
3. daun-daun pokok tunduk terkulai
4. dunia yang ditabiri dengan jajaran pokok-pokok dan semak samun
1. harimau membaham
2. gajah turun minyak
1. di pinggir jalan beraspal hitam dan pejal
2. lorong dua-hala yang seperti ular kena palu
3. lampu isyarat itu bukannya bijak tetapi setia mengikut program
4. kenderaan lalu-lalang deras dan perlahan
5. melintas bersahaja mengundang maut
6. bunyi hon tercetus di sana sini
7. sinaran lampu neon menghias pinggir jalan
8. papan bilboard berkerdipan menghiasi malam sambil menyalurkan informasi
KOTA
1. kota ini baru bangun dari tidurnya
2. insan kota bingkas berkejaran di hening pagi tanpa diarah
3. dia menyandang beg sekolah untuk menunaikan tanggungjawab remaja kota seperti semalam dan hari-hari sebelumnya
4. perkarangan flat HDB yang baru
5. di bawah kolong flat yang tegak berdiri
6. estet lama yang semakin kehilangan daya tarikan
7. deretan kedai Cina yang menjual pelbagai produk
8. aroma kurang enak dari kedai singseh Gong Hin
PUSAT BELI BELAH
1. berdiri memerhatikan gelagat pengunjung di pusat beli belah Jurong Point
2. penjual yang ramah dan mesra cuba memikat hati pembeli
3. membelek-belek tanpa tujuan untuk membeli
4. mundar-mandir di pusat membeli belah itu
5. pegawai keselamatan berseragam dengan baton di pinggang
6. lengang dan sepi tanpa pengunjung
7. penuh-sesak sehingga berlanggar siku dan bahu
8. tawaran diskaun memancing pembeli
9. pengumuman dari alat pembesar suara
STESYEN BAS
10. melambai untuk menahan bas SBS bernombor 186
SENYUMAN
Senyumannya melapangkan dada lantas mendamaikan jiwa
PAKAIAN
Pakaian mereka terkoyak koyak dan terjurai-jurai menyapu tanah
Setakat secarik kain yang sudah lusuh dan robek yang terdaya menyelimuti separuh tubuhnya